Selasa, 04 Juli 2017

SAFARI SENI KALIGRAFI DI SANGGAR GALERI ASTA QALAM KUDUS (KEDATANGAN TAMU DPR KETUA KOMISI B DI SANGGAR ASTA QALAM).

Tidak disangka sanggar kami kedatangan tamu dari ketua komisi B DPRD Kab. Kudus untuk memesan 2 buah lukisan kaligrafi untuk dipasang dikediaman beliau. Dalam bincang-bincang kami berdua beliau memang menyukai seni kaligrafi yang bisa menciptakan ruangan yang adem kalau ada lukisan kaligrafi. Dalam sugestinya anggota dewan ini yakin sekali kalau kaligrafi akan membawa pengaruh yang baik bagi siapa saja yang rumahnya ada lafadz-lafadz Al Qur'an. Saya sebagai tuan rumah cuma mendengarkan tutur beliau yang seakan mencintai kaligrafi islam. Sesekali saya menjelaskan tentang bentuk dan gaya apa saja yang ada dalam seni kaligrafi ini. Dua buah karya yang berupa lukisan kanvas dengan goresan khat Allah mengunakan khat sulus dipadu khat naskhi ini senyawa dengan paduan nuansa warna krem muda. Beda dengan lukisan yang satunya ini mengunakan tehnik mushaf yang sering kita lihat di cover Al Qur'an. Tutur bapak yang pengen mencalonkan diri sebagai anggota dewan pada periode yang akan datang, bahwa seni kaligrafi itu memang indah kalau kaidahnya benar-benar matang artinya sesuai dengan kaidah khat.

Senin, 26 Juni 2017

MELUKIS KALIGRAFI DIATAS DAUN RAMBUTAN PERTAMA DI INDONESIA.

Seringkali seniman yang kreatif memanfaatkan bahan-bahan yang tidak bermanfaat. Untuk melukispun kita bisa berkreasi dari daun-daun yang sudah gugur atau kering. Ini adalah sebuah inovasi dan kreatifitas tanpa memerlukan bahan-bahan yang mahal. Sebagai contoh karya lukis kaligrafi yang ditorehkan Ust. H. Purwanto Zain yang tak pernah bosan untuk berkreasi mengunakan khat sulusi memakai lafadz basmalah. Spirit hadis nabi, "Man kataba bismillah dakholal jannah": barang siapa menulis bismillah maka akan masuk surga. Karya tahun 2013 ini masih tersimpan rapi dan awet walau terbuat dari bahan daun rambutan. Bahkan dulu para sahabat nabi sering menulis ayat-ayat al Qur'an juga diatas pelepah kurma. Jadi kita bisa berkreasi bak seorang sahabat nabi pada zaman dahulu.

Sungguh sesuatu yang indah masih bisa diberi kesempatan menggores ayat-ayat Tuhan. Ayolah mencari bahan yang lain untuk ! Memanfaatkan berbagai limbah untuk disulap menjadi karya yang indah. Bahan tidak harus mahal tetapi imajinasi itulah yang mahal, bahkan bisa melebihi harga jual emas permata. 

Karya indah ini akan terlihat natural, karena nuansa daun kelihatan kering, kelihatan tekstur daun, lukisan yang memanfaatkan daun ini akan menjadi lukisan kaligrafi daun yang pertama di Indonesia. Ini tentu jauh beda dengan para pelukis yang lain berlomba-lomba membuat karya dari bahan kanvas, atau media lainnya. Bukan tidak mungkin kalau karya seperti ini jumlah karyanya sampai ratusan karya maka layaklah untuk membuat pameran khusus untuk lukis kaligrafi diatas daun. 

Karya estetis seperti ini perlu digalakkan oleh para pelukis kaligrafi yang berani tampil beda. Beda bahan tetapi tetap berkwalitas dan enak dipandang mata.

MENTARI PAGI BERIRAMA GORESAN KALIGRAFI. (purwanto zain)

Pagi hari di sanggar mengawali pagi, sang kaligrafer bangun. Tahu bahwa ia harus menggores. Terus menggores setiap saat. Atau kertas akan kosong tanpa goresan huruf alif.

Sang mentari pagi telah bangun. Sang kaligraferpun tahu bahwa ia harus menggores diatas kanvas. Kalau tidak hari ini ia akan rugi. handam dan kuaspun akan menangis.

Handam akan meliuk-liuk diatas waroq muqohhar, kuaspun menari indah bersama indahnya warnanya cat. Mentari telah terbit, lebih baik siaplah kau mulai berkarya dalam renjana ruh senimu !

Waktumu akan melahirkan karyamu. Karyamu akan menghias dunia. Dunia indah dengan sapuan kuasmu. Berirama dengan suara qolamu. Karyamu akan menginspirasi dunia.

Lahirnya maestro kaligrafi di ufuk mentari. Berhias ilmu dan seni, muda dan berdikari. Sukses muda walau dikata gila, gila akan imajinasi sebagai energi.

Minggu, 25 Juni 2017

KEKUATAN IMAJINASI SENI KALIGRAFI ISLAM (purwanto zain)

Seorang kaligrafer yang mahir melukis kaligrafi dikanvas tentu dalam berkarya perlu punya konsep yang jelas terlebih dahulu agar kedepannya tercipta sebuah karakter atau ciri khas sebuah karya dari seniman tersebut. Karakter yang terbentuk tentu akan menciptakan sebuah kekuatan visualisasi (imajinasi) seni, sehingga bisa menciptakan pencitraan (imagery). Jadi kita menciptakan di dalam diri kita sesuatu yang seakan-akan kita lihat. Beberapa pakar , seperti Martin L. Rossman (pendiri Academy for Guide Imageri) menjelaskan bahwa imajinasi bisa bermanfaat untuk mengingat masa lalu, dapat menciptakan serta mengembangkan wawasan yang mendalam tentang masa kini, mempengaruhi kesehatan fisik, mendorong kreatifitas, serta mengantisipasi dan mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan yang lebih baik.

Contoh studi kasus yang terjadi di Universitas London ketika Dr. Robert R. Hartley berupaya sekuat tenaga berusaha memperjuangkan untuk mengatasi prestasi akademik para mahasiswa yang berprestasi rendah, Dr. Robert R. Hartley mengajari para mahasiswanya untuk berimajinasi (visualisasi). Anak-anak disuruh membayangkan orang-orang yang sangat pintar yang mereka idolakan. "Jadilah kamu aktor!" kata dia pada anak-anak tadi. "Tutup mata kamu. Bayangkan kamu menjadi orang yang sangat pintar seperti idolamu itu dan melakukan sebagaimana kalau dia melakukan". Amazing.. Hasilnya sangat luar biasa. Nilai mereka naik secara segnifikan. Salah seorang anak berkata dalam ketidakpercayaannya, "Woow, seakan ini bukan hasilku".

Dalam islam sendiri  ini selaras dengan firman Allah dalam hadis qudsi, Ana 'inda dzonni 'abdi bi.. Aku tergantung prasangka hamba kepadaku.

Succes is state of maind, if you want succes, start thingking of yourself aa a success.

Impian berfungsi sebagai penunjuk arah. Ia mendorong otak bawah sadar kita untuk bekerja untuk memvisualisasikan tujuan hidup kita dengan detail dan jelas. Ia bagai maket bangunan bagi arsitek atau kerangka tulisan bagi seoarang penulis. Goresan handam bagi kaligrafer, sapuan kuas bagi pelukis. Imajinasi mampu melahirkan motivasi dan kemampuan yang luar biasa. Memberikan energi untuk membentuk etos kerja yang tinggi dalam bertindak dan berkarya, menatap masa depan dengan penuh keyakinan dan optimisme. Ulama' terdahulu sering menyebutnya al-himmah, hasrat yang kuat atau cita-cita yang tinggi. Ibnu al-Qayyim dalam Madarijus salikin mengatakan yang dimaksud al-himmah adalah puncak keinginan ( ultimate goal).