Tampilkan postingan dengan label Mutiara Hikmah Kaligrafi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mutiara Hikmah Kaligrafi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Juli 2018

Pilih patung, gambar hidup atau kaligrafi ?

Allah menciptakan jiwa di atas fitrah menyukai keindahan. Fitrah yang lurus selalu senang dengan kenyamanan dan segala sesuatu yang indah. Allah menciptakan semua yang ada dengan bentuk yang paling indah. Manusia mampu melihat keindahan itu pada setiap makhluk ciptaan Allah yang menunjukkan  keindahan dan keelokan penciptaan. Ini adalah disifat yang disukai Allah dan Allah juga menyukai setiap sesuatu yang menyandang sifat itu. Rasulullah bersabda:

ان الله جميل يحب الجمال

"Sesungguhnya Allah Mahaindah dan menyukai keindahan."

Akan tetapi tidak setiap yang indah boleh dibuat hiasan. Contohnya adalah gambar yang bernyawa dan patung. Oleh karena itu keluarga muslim tidak boleh mengunakan gambar bernyawa, patung untuk memperindah rumah. Rasulullah bersabda:

ان الملائكة ﻻ تدخل بيتا فيه الصورة

"Sesungguhnya Malaikat pemberi rahmat tidak mau memasuki rumah yang ada gambarnya."

Karena itu, keluarga muslim bisa mengunakan kaligrafi Al-Qur'an, kata hikmah, doa, dzikir untuk memperindah rumah. Ada nilai keberkahan dan berfungsi sebagai hiasan, juga bisa untuk dzikir mengingatkan kepada Allah.

Silahkan hubungi galeri kami no WA 081325366338

Senin, 16 April 2018

Jumat, 30 Maret 2018

Ngaceng, ngajine seng kenceng

Yuk saling koreksian karya untuk peningkatan kwalitas karya kita. Budaya saling koreksian karya seringkali diterapkan oleh Ustadz H. Purwanto Zain dan Ustadz Muhammad Assiry. Kekurangan dan keunggulan karya tentu akan terlihat setelah adanya evaluasi karya. Seyogyanya sering koreksian akan menambah wawasan baru yang lebih indah.

Selasa, 27 Maret 2018

Motivasi belajar kaligrafi oleh Ustadz H. Purwanto Zain

Pada saat kita mulai mengajari santri atau murid belajar khat, kita memotivasi mereka dengan jalan membaca dan menyaksikan lukisan yang multi color mencakup tentang warna dan kaidah-kaidah kaligrafi.

Sabda kaligrafi

Kaligrafi sebagai apresiator merasakan kenikmatan memandang dan menelaahnya karena adanya unsur-unsur estetis pada huruf dan harakatnya. Kaligrafi menarik ekspresi, dicintai kalangan tertentu dan umum. Untuk itulah, sebuah karya selalu menghiasi di rumah dan tempat-tempat bekerja dan menghiasi tempat-tempat ibadah (masjid dan mushalla).

Dakwah bil qalam H. Purwanto Zain

Kaligrafi merupakan sarana komunikasi antar manusia, kaligrafi juga membawa warisan budaya berabad-abad dari kakek-nenek kepada cucu, kaligrafi salahsatu medium kebudayaan yang lahir dari agama, sosial, ekonomi, dan merupakan medium ilmu dan penelitian.

Jumat, 24 November 2017

Hikmah kaligrafi oleh H. Purwanto Zain

"Aku goreskan ayat-ayat Allah dengan indah, yang lain biarlah Allah yang mengaturnya." Purwanto Zain, 2017

Minggu, 12 November 2017

Hikmah kaligrafi ( H. Purwanto Zain )

Kecerdasan dan bakat seni tanpa adanya kebudayaan ibarat tanaman yang selalu tergantung pada air yang diambil dari sumber mata air yang dangkal. www.kaligrafiku.com

Minggu, 22 Oktober 2017

Mutiara kaligrafi. ( H. Purwanto Zain )

Kaligrafi bukan sekedar skill
Kaligrafi adalalah bentuk
Peradaban seni islam
Yang agung dalam
Peta peradaban dunia.
Dengan demikian kita
Akan memandang sebagai warisan agama kita yang beratus tahun berjaya dan menempati tempat yang sangat terhormat.

Sabtu, 14 Oktober 2017

Kata mutiara seni kaligrafi

Manhaj baru dalam perkaligrafian di Indonesia adalah kekayaan khazanah budaya Islam Nusantara yang perlu di apresiasi sebagai bentuk peradaban inovasi seni Islami.

Solo, 15 oktober 2017
H. Purwanto Zain

Jumat, 13 Oktober 2017

Motifasi kaligrafi

"Aku bisa kaligrafi karena diajari guruku, setelah juara kusebut namamu dalam do'aku." (Purwanto Zain)

Minggu, 08 Oktober 2017

Mutiara seni kaligrafi

Juara jangan dijadikan tujuan, terus berkarya itulah kebanggan dan nilai keberkahan.

Minggu, 24 September 2017

Mutiara kaligrafi oleh Dr. KH. Didin Sirojuddin AR Lemka

الخطُّ كائِنٌ حٙىٌّ إذا دخٙل الكٙمْبُوتٙرْماتٙ

_"Kaligrafi adalah sosok yang hidup dinamis. Apabila masuk mesin komputer, matilah dia."_
         (Mus'ad Musthafa Khudhir Al-Bursaid, Mesir)

       • Kaligrafi digital sangat diperlukan, bahkan harus  dikembangkan untuk mengikuti dinamika perkembangan zaman yang serba komputer. Namun, kaligrafi hakikatnya adalah "hasil olah kreasi" yang melibatkan jemari tangan dengan instrumen alat tulis kalam, kuas, tinta, cat, dan media lauh. Itu pun berkait dengan kerja-kerja kreatif yang dimulai dari  seni memotong kalam, sampai analogi ukuran atau besaran huruf dan tipis-tebal, tegak-miring,   tinggi-rendah, sampai lengkungan dan cara mengkomposisinya. Menurut pandangan ini, kaligrafi hasil kerja komputer (tanpa kerja-kerja kreatif di atas) adalah "kaligrafi yang tidak hidup".
     Khudhir hanya mengingatkan bahwa kaligrafi hasil goresan tangan lebih unggul. Sama dengan ajakan Kamil Al-Baba (Lebanon), agar kita lebih bersungguh-sungguh menangkap fungsi-fungsi kaligrafi sebagai medium ekspresi. Ia mengingatkan sebuah "tragedi" di Dunia Arab, ketika tulisan tangan dioper fungsi oleh mesin ketik dan alat-alat cetak elektronik. Al-Baba hanya ingin mengingatkan, bahwa tulisan tangan masih diperlukan dan harus dilestarikan di tengah riuhnya iming-iming mesin tulis yang lebih simpel dan asal pencet.
     Kita, tentu saja,  tidak perlu khawatir. Seni kaligrafi hasil goresan jemari tangan kini semakin berkembang.

• GAMBAR: Kaligrafi hasil goresan Mus'ad Musthafa Khudhir Al-Bursa'id. Goresan jemari tangan yang sangat dinamis.

Jumat, 01 September 2017

4-NG ngaji ngopi ngoreksi ngelukis. berkarya ala haji purwanto zain

Dalam berkarya menuangkan ide dan gagasan menurut haji purwanto zain itu harus mengunakan rumus 4-NG.
1. Ngaji
2. Ngopi
3. Ngoreksi
4. Ngelukisi
Karena empat poin inilah yang akan selalu dijalan oleh seniman muslim dalam berimajinasi masuk kedalam imajinasi yang penuh dengan nuansa keindahan jiwa-jiwa seni. Yang muaranya akan menyentuh dan terasa dekat dengan Dzat Yang Maha Indah. Coba buktikan sendiri sajalah !

Dimulai dari Ngaji dari pesan ayat-ayat suci berupa goresan indah kaligrafi akan worna-warninya kehidupan. Menapak dari awal yaitu ngejo dari huruf hijaiyyah sampai mengandeng kalimah dan seterusnya.

Setelah itu Ngopi didalamnya ada rasa pahit dan manisnya kehidupan. Diekspresikan lewat warna sebagai simbol rasa senang, gembira dan sedih.

Terus Ngoreksi atau evaluasi terhadap etos kerja, artinya selalu menerima kritik dari orang lain yang dianggap sebagai guru hidup. Tidak memandang dari golongan atau kasta tinggi atau rendah. Anak kecil atau orang gila sekalipun.

Bagi pelukis... Ngelukisi, adalah ritinitas dan produktifitas dalam berkarya dilembar kehidupan, kanvas sebagai media goresan dan goretan kaligragi dari sejarah kehidupan manis maupun pahit sekalipun. Maka gunakan waktu untuk beribadah, berkarya dan beramal baik.

Hidup adalah warna imajinasi. (H.Purwanto Zain)

Rabu, 19 Juli 2017

MUTIARA KALIGRAFI Oleh KH. Dr. Didin Sirojuddin AR. M.Ag

MUTIARA KALIGRAFI
(didinSAR•Lemka)

أيامجوًِدٙالخطًِ عليك بِكثرةِ التدريبِ
       "Wahai orang yang sedang mempercantik kaligrafi, hendaknya engkau  banyak latihan."
                  (Qaul Hikmah)

DASAR-DASAR  LATIHAN KALIGRAFI

     Level keindahan kaligrafi dapat dicapai hanya dengan LATIHAN (tadrib/tamrin/riyadhah)  cepat yg disertai kecermatan. Materi latihan mencakup kecermatan memandang  (idrak bashari) contoh-contoh tulisan yg harus ditiru secara detail (muhakat biddiqqah) dengan mendalami dan    membedakan parameter perkiraan (taqribiyah) dan analogi (qiasiyah) huruf, jaraknya, STANDAR  bentuk, ukuran, tinggi-rendah, tipis-tebal, tegak-miring, lengkungan  sampai sambungan (ittishal) satu sama lain,  mengatur kata-kata (tanzhim al- kalimat) dan  menyusun ungkapan (tansiq al-'ibarah).
        Semua KEINDAHAN KALIGRAFI ini disempurnakan  dengan menyatunya tiga komponen sebagaimana diungkapkan Imam Ali RA berikut:

الخطً مخفِىً في تعليمِ الأستاذِ، وقوامه فى كثرةالمشق، ودوامه على دين الإسلام

     "Kaligrafi tersirat di dalam pengajaran guru,  tegak profesionalnya  tergantung  banyak latihan, dan kelanggengannya terkait dengan pengamalan (dipraktikkan untuk) agama Islam,."

       Dalam kegiatan  TC KALIGRAFI Kabupaten Kampar-Riau barusan, dalam  rangkaian poin pelatihan itu pada dasarnya saya hanya  memindahkan intuisi pandangan (hassat al-abshar) kepada pusat-pusat indra khusus (marakiz al-'ashabiyah al-khashah)  melalui  tulisan, yang mencakup: lengan, tangan, dan jemari.
       Teori tadi, ketika dikombinasikan dengan karya-karya Naskah, Hiasan Mushaf, Dekorasi, dan Kaligrafi Kontemporer,  semuanya jadi terasa BERES dan MENGASYIKKAN.

Kamis, 11 Juli 2013

Mutiara Hikmah Kaligrafi

“Nun. Demi pena dan apa yang mereka tulis.” (QS Al-Qalam/68: 1)

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” QS Al-‘Alaq/96: 1-5

Katakanlah: “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,  maka pasti habislah lautan itu sebelum