ازدهرت تعاليم القرآن طوال شهررمضان. ولكن قد أخذ قليل من المنظمات والجمعيات بعقد الحلقات والمباحثات عن الخط العربى الذي هو من مصادرالقرآن فضلا عن تلاوته.
*Otoritas Jasa Keuangan (OJK)* tidak melulu mengurusi uang. Festival Ramadhan, salahsatu kegiatannya di Jakarta, berlangsung dengan acara favoritnya yaitu *Mengaji Kaligrafi* dengan lombanya yg diikuti beberapa karyawan OJK.
*Ngaji Kaligrafi* ternyata enak. Tidak disangka, kalau Al-Qur'an yang diturunkan di bulan Ramadhan, bukan hanya untuk *dibaca* dengan merdu tapi juga untuk *ditulis* indah. Bacaan inheren dengan tulisan. Uniknya lagi, *keindahan* membaca dan menulis itu paralel seperti perintah Nabi SAW:
زينواالقرآن بأصواتكم
"Hiasilah Al-Qur'an dengan *suaramu yang merdu,"* dan deklarasi prinsip mempercantik tulisannya untuk tujuan yang lebih agung:
الخط الحسن يزيدالحق وضوحا
*"Tulisan indah* menambah kebenaran semakin jelas."
Untuk tujuan *mempercantik Al-Qur'an* itulah nada-nada lagu (Bayati, Shoba, Syikah dst) lahir pusparagam, dan aneka gaya khat (Naskhi, Tsulus, Farisi dst) muncul dan diolah dengan rupa-rupa teknik irama dan goresan. Kaligrafi pun menyimpan multiguna untuk tujuan didaktik, edukatif, praktis, estetis, dan ekonomis.
Ketika dilombakan, kenikmatan mengolah *aksara Al-Qur'an* itu semakin mengasyikkan. Rasa syahdu menggelora menambah Kitab Suci yang sudah indah terasa semakin indah.
( Subhanallah... semakin berbinar dakwah bil qalam khas 'ala lemka ● Purwanto Zain )