Jumat, 16 Februari 2018

GELIAT LUKIS KALIGRAFI 2018

GELIAT LUKIS KALIGRAFI 2018.
Purwanto Zain

Tanganku terasa ingin corat-coret di kanvas kalau melihat kanvas yang kosong dengan melihat berbagai medium cat minyak, acrylic, palet, serbuk marmer dan material yang bisa dijadikan melukis Kaligrafi. Tidak perlu banyak kata, tangan hanya bicara lewat sapuan kuas, menari-nari diatas licinnya cat yang bergerak mengikuti seluruh kehandakku. Sangking asyiknya mengolah kanvas putih lama-lama berubah menjadi abu-abu terus kucelup kuas jadi hitamnya kopi. Terasa nikmat dengan seduhan kopi dan rokok sebagai pemoles indahnya kreasiku.

Lukis kaligrafi memang punya hubungan yang roman ala seni rupa, namun tidak harus mengikuti corak periodisasi seni rupa secara utuh. Walaupun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa gaya kaligrafi Islam terus berkembang menjelma yang mulanya hanya terkotak-kotak dalam naung wadah kaligrafi murni yang kental dengan pakem qowaidul kitabah,

Akhirnya terjadi pergeseran gengsi yang penuh ide menjelma menjadi lukis kaligrafi kontemporer yang ingin terlepas dari bayang kaidah yang sudah baku. Kaligrafi kontemporer masa sekarang memang tidak bisa lepas dari perjalanan dan pengaruh seni rupa modern yang merupakan fenomena realita di tengah berserinya seni rupa dunia Islam. Dari banyaknya literatur menunjukan pada angka tahun 70 dan 80-an menjadi titik awal kebangkitan angkatan seni rupa kontemporer. Dalam proses perkembangannya seni rupa modern yang awalnya tumbuh di dunia Barat, mulai berkembang ke Timur Tengah dan bagian-bagian dunia Islam di dunia termasuk Indonesia. Abdel Kebir dan Mihammed Sijelmassi memprediksi adanya hubungan kuat Barat dan Timur tersebut. Karena seni kaligrafi arab merupakan bagian dari seni grafis berhubungan erat dengan seni lukis dan arsitektur. Di sini tulisan bergabung dalam satu latar kesatuan unit media dinding masjid dan kanvas lukisan.

Di tahun 2014 menjadi sebuah fenomena adanya eksebisi lukis kaligrafi kontemporer even MTQ Nasional Bengkulu atas pemikiran dan ide sang pionir pakar kaligrafi Indonesia Dr. KH. Didin Sirojuddin Ar yang aktif dalam mendorong pelbagai aktivitas seni di tanah air mulai pameran, event lomba nasional dan internasional.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung, silahkan meninggalkan pesan atau menulis komentar