Sabtu, 23 Desember 2017

Wissam Shawkat kaligrafer Kristen Juara Internasional

kaligrafer arab ini beragama kristen. belajar kaligrafi dari buku kaidah Hasyim Muhammad Al-Baghdady. ia  beberapa kali menjuarai kaligrafi tingkat internasional di Dubai, Uni Emirat Arab. dapat dilihat di situs www.burda.ae. Lomba yang diaadakan setiap tahun unk memperingati maulid nabi Muhammad SAW. lomba meliputi kaligrafi kontemporer, kaligrafi tradisional dan tazhib.

Wissam Shawkat lahir di Iraq dan tinggal di Dubai.

Elisabeth Kvernen’s interview today is with Wissam Shawkat, a Christian calligrapher originally from Iraq, who now lives in Dubai. Wissam has practice

Rabu, 13 Desember 2017

Antara seni dan pengalaman empiris jiwa dalam berkarya. Oleh H. Purwanto Zain 2017

"ANTARA SENI DAN PENGALAMAN EMPIRIS JIWA DALAM BERKARYA."
Purwanto Zain,
Sukoharjo, 5 november 2017.

Menjalani hidup itu seperti orang melukis. Ia mengabadikan rasa. Kehidupan adalah seni. Setiap langkah yang kita tapakkan akan menghasilkan pengalaman estetik juga sebuah seni. Dalam diri masing-masing jiwa juga mempunyai sendiri dalam menjalani hidupnya. Hanya saja ada yang mengolah seni tersebut dengan maksimal, namun banyak juga yang tidak bisa menangkap signal dari seni dalam hidup sehingga berjalan datar tanpa riak-riak penambah semanggat dalam hidup.

Masing-masing jiwa memiliki sifat kesenian. Hanya dengan menggumamkan lagu, berkata-kata itu juga itu juga sudah termasuk melakukan aktivitas seni. Jangan berpikir seni harus seperti pertunjukan yang indah dan ditonton ratusan orang, karena cara kita memandang kehidupan juga sebuah seni. Seni yang mengalir dalam jiwa bisa diolah dan diarahkan ke tujuan yang ingin dicapai.

Inspirasi bisa datang dari mana saja, segala sesuatu yang bisa dilihat maupun yang bisa dirasakan pada saat itu, namun apabila diperhatikan hal-hal yang kecil disekitar bisa menjadi sebuah inspirasi. Terkadang orang-orang disekitar juga secara tidak langsung menjadi inspirasi.

Apabila peka sebenarnya segala yang dimiliki tiap orang ini akan terasa indah. Bahagia karena seniman mendapatkan uang dari sesuatu yang disukai yaitu seni. Tidak sedikit masukan yang mengatakan bahwa seniman harus mengikuti trend yang sedang hits saat ini, tapi tetap harus menjadi diri sendiri dan meluapkan apa yang ingin di ekspresikan.

Di sela-sela jadi dewan juri Mapsi ke-20 Jateng di kota Sukoharjo, saya banyak ngobrol dengan budayawan, pelukis, penulis buku Dr. Sudana M.Ag dosen UMS Surakarta yang banyak menginspirasi saya betapa indahnya hidup ini jika selalu saling bersinergi dalam seni dan pengalaman empiris jiwa dalam berkarya. Esensi estetik bisa menjadi satu sarana di mana bahagia, rindu, semanggat, dendam, dan hal hal lain yang bersifat spiritual diungkapkan secara kompleks. Tapi di atas semua itu, kompleksitasnya mula-mula ditentukan oleh dan dengan "rasa" dan kalbu.

Maka, situasi sublim kadang ditentukan oleh hening.  Orang Jawa menyebutnya dengan istilah "meneng". Setelah itu seseorang akan meraih maqam "menep", yaitu situasi di mana residu dalam deru hidup memisahkan diri. Jadilah "bening", yaitu yang ada adalah kejernihan. Dan lalu menaik di maqam "wening". Yaitu situasi di mana seseorang bisa membaca tanda-tanda dan bahasa alam, tanpa melalui simbol atau bahkan kata kata.

Dalam keheningan, seseorang bisa mencecap rindu dan keasyikan. Di situlah kebahagiaan ada, tanpa simbol dan kata-kata. Situasi yang dalam kearifan Jawa dikenal sebagai "salat daim".

Banyak orang sibuk berjalan dan bahkan berlari mencari kebahagian dan kedamaian dari dan di luar dirinya. Padahal, sejatinya yang ia cari, ada dalam dirinya.

Minggu, 12 November 2017

Hikmah kaligrafi ( H. Purwanto Zain )

Kecerdasan dan bakat seni tanpa adanya kebudayaan ibarat tanaman yang selalu tergantung pada air yang diambil dari sumber mata air yang dangkal. www.kaligrafiku.com

Sabtu, 11 November 2017

Masterpiece karya H. Purwanto Zain

Masterpiece karya saya selama kurun waktu 10 tahun terakhir, ini adalah sebuah perjalanan seni yang panjang dan akan terus berkembang serta terus mewarnai sebagian keindahan seni kaligrafi Indonesia. Salam kaligrafi

Kaligrafi lauhah Indonesia

Maraknya kompetisi lomba kaligrafi event nasional dan internasional membuat persaingan semakin ketat fi kalangan para kaligrafer di Indonesia.
Gambar karya ini adalah sebagian karya peserta dari Kudus yang ikut berpartisipasi di lomba internasional di Malaysia. Tak kalah dengan kaligrafer lainnya para kaligrafer Kudus dengan semanggatnya dan ketekunannya selalu menggores diatas waroq muqohhar. Terlihat digambar foto ada karya Nukman, Muallimin, H. Purwanto Zain, Ust M Assiry. Sinergi dalam bermusabaqoh dan sinergi dalam syiar seni islami di even internasional. Seyogyanya kesempatan seperti ini akan menjadi titik semanggat untuk mengapai berlangsungnya event di tahun yang akan datang.

A message from the sky Karya H. Purwanto Zain

Work in progress
"A message from the sky."
Oil painting on canvas 100x100 cm
H. Purwanto Zain
2017

Sabtu, 04 November 2017

Antara seni dan pengalaman empiris jiwa dalam berkarya

"ANTARA SENI DAN PENGALAMAN EMPIRIS JIWA DALAM BERKARYA."
H. Purwanto Zain,
Sukoharjo, 5 november 2017.

Menjalani hidup itu seperti orang melukis. Ia mengabadikan rasa. Kehidupan adalah seni. Setiap langkah yang kita tapakkan akan menghasilkan pengalaman estetik juga sebuah seni. Dalam diri masing-masing jiwa juga mempunyai sendiri dalam menjalani hidupnya. Hanya saja ada yang mengolah seni tersebut dengan maksimal, namun banyak juga yang tidak bisa menangkap signal dari seni dalam hidup sehingga berjalan datar tanpa riak-riak penambah semanggat dalam hidup.

Masing-masing jiwa memiliki sifat kesenian. Hanya dengan menggumamkan lagu, berkata-kata itu juga itu juga sudah termasuk melakukan aktivitas seni. Jangan berpikir seni harus seperti pertunjukan yang indah dan ditonton ratusan orang, karena cara kita memandang kehidupan juga sebuah seni. Seni yang mengalir dalam jiwa bisa diolah dan diarahkan ke tujuan yang ingin dicapai.

Inspirasi bisa datang dari mana saja, segala sesuatu yang bisa dilihat maupun yang bisa dirasakan pada saat itu, namun apabila diperhatikan hal-hal yang kecil disekitar bisa menjadi sebuah inspirasi. Terkadang orang-orang disekitar juga secara tidak langsung menjadi inspirasi.

Apabila peka sebenarnya segala yang dimiliki tiap orang ini akan terasa indah. Bahagia karena seniman mendapatkan uang dari sesuatu yang disukai yaitu seni. Tidak sedikit masukan yang mengatakan bahwa seniman harus mengikuti trend yang sedang hits saat ini, tapi tetap harus menjadi diri sendiri dan meluapkan apa yang ingin di ekspresikan.

Di sela-sela jadi dewan juri Mapsi ke 20 Jateng di kota Sukoharjo, saya banyak ngobrol dengan budayawan, pelukis, penulis buku Dr. Sudana M.Ag dosen UMS Surakarta yang banyak menginspirasi saya betapa indahnya hidup ini jika selalu saling bersinergi dalam seni dan pengalaman empiris jiwa dalam berkarya. Esensi estetik bisa menjadi satu sarana di mana bahagia, rindu, semanggat, dendam, dan hal hal lain yang bersifat spiritual diungkapkan secara kompleks. Tapi di atas semua itu, kompleksitasnya mula-mula ditentukan oleh dan dengan "rasa" dan kalbu.

Maka, situasi sublim kadang ditentukan oleh hening.  Orang Jawa menyebutnya dengan istilah "meneng". Setelah itu seseorang akan meraih maqam "menep", yaitu situasi di mana residu dalam deru hidup memisahkan diri. Jadilah "bening", yaitu yang ada adalah kejernihan. Dan lalu menaik di maqam "wening". Yaitu situasi di mana seseorang bisa membaca tanda-tanda dan bahasa alam, tanpa melalui simbol atau bahkan kata kata.

Dalam keheningan, seseorang bisa mencecap rindu dan keasyikan. Di situlah kebahagiaan ada, tanpa simbol dan kata-kata. Situasi yang dalam kearifan Jawa dikenal sebagai "salat daim".

Banyak orang sibuk berjalan dan bahkan berlari mencari kebahagian dan kedamaian dari dan di luar dirinya. Padahal, sejatinya yang ia cari, ada dalam dirinya.

Jumat, 03 November 2017

SELAMAT DAN SUKSES LOMBA MAPSI KE-20 TINGKAT JATENG 2017 DI SUKOHARJO.

Hari ini sabtu 4 november 2017 lomba MAPSI Seni Kaligrafi Tingkat Jateng di Kota Sukoharjo di ikuti 35 peserta dari seluruh Kabupaten dan Kota Se-Jawa Tengah. Ini adalah ajang lomba kaligrafi lukis anak-anak Sekolah Dasar . Peserta lomba adalah para pelukis kaligrafi cilik terbaik dari seluruh kota di Jawa Tengah. Antusias dari para pelukis cilik ini terlihat semanggat sekali pada even yang digelar tiap tahun. Mereka memang mahir menggolah kuas dan qalam diatas kanvas, kanvas yang tadinya polos putih diolah sesuai dengan kreatifitas dan imajinasi seni yang indah dengan sentuhan goresan khat murni. Khat yang digoreskan diantaranya naskhi, sulusi, riq'ah, diwani, diwani jali, kufi dan juga farisi. 

Pada event gebyar lomba Mapsi propinsi Jawa Tengah ini selaku dewan Juri lomba seni kaligrafi, mereka adalah Haji Purwanto Zain, Ustadz Nurus Shobah dan Bapak Sulistiyono.

Lomba seni kaligrafi Mapsi Jateng ini dimulai mulai jam 08.00 wib sampai jam13.00 wib. Sedangkan untuk lomba tahsinul khat akan dilaksanakan jam 14.00 wib dilakukan ditempat yang sama yaitu di SMA NEGERI 3 Sukoharjo.

Senin, 30 Oktober 2017

Lukisan 1 Miliyar karya Haji Purwanto Zain

Pada tahun 2015 karya H. Purwanto Zain yang berjudul Hasbunallah berbandrol 1 Miliyar dipamerkan di kota Kudus Jawa Tengah

Lomba kaligrafi Se-Kota Kudus

Dalam rangka Haul Masyayikh dan Mutakhorijin Madrasah Miftahul Falah Ustadz Haji Purwanto Zain berkesempatan menjadi dewan juri lukis kaligrafi se Kabupaten Kudus. Yang diikuti pelajar se-Kabupaten Kudus

Lomba Kaligrafi POSPEDA Kudus 2017

Kudus - Senin, 30 oktober 2017. Juri Kaligrafi POSPEDA Kab. Kudus 2017 di PONPES ASSA'IDIYYAH ALQUDSY. Pada kesempatan ini Ka Kemenag Kudus melantik seluruh dewan juri POSPEDA dan dewan juri Musabaqoh  Qiro'arul Kutub. Ini adalah event lomba kaligrafi yang diikuti santri se Kota Kudus yang digelar tiap tahun KEMENAG Kudus sebagai fasilitator untuk menebarkan syiar islam di Kudus lewat berbagai ajang perlombaan seni islami.

Minggu, 22 Oktober 2017

Mutiara kaligrafi. ( H. Purwanto Zain )

Kaligrafi bukan sekedar skill
Kaligrafi adalalah bentuk
Peradaban seni islam
Yang agung dalam
Peta peradaban dunia.
Dengan demikian kita
Akan memandang sebagai warisan agama kita yang beratus tahun berjaya dan menempati tempat yang sangat terhormat.

Sabtu, 14 Oktober 2017

Kata mutiara seni kaligrafi

Manhaj baru dalam perkaligrafian di Indonesia adalah kekayaan khazanah budaya Islam Nusantara yang perlu di apresiasi sebagai bentuk peradaban inovasi seni Islami.

Solo, 15 oktober 2017
H. Purwanto Zain

Jumat, 13 Oktober 2017

Motifasi kaligrafi

"Aku bisa kaligrafi karena diajari guruku, setelah juara kusebut namamu dalam do'aku." (Purwanto Zain)

Gores qalam

Goresan H. Purwanto Zain do'a tolak bala' dan babur rizqi

Minggu, 08 Oktober 2017

Mutiara seni kaligrafi

Juara jangan dijadikan tujuan, terus berkarya itulah kebanggan dan nilai keberkahan.

Minggu, 01 Oktober 2017

Lukis kaligrafi tekstur karya h. purwanto zain

Karya lukis kaligrafi indah ini adalah hasil goresan indah master kaligrafi kudus indonesia. Berjudul hasbunallah ukuran 100x100cm oil painting.

Purwanto Zain dikenal sebagai pelukis kaligrafi Indonesia yang pernah juara 2 nasional di Bengkulu dan rekor juara 1 di Jabar selama 7 kali berturut-turut. Aktif berkarya dan aktif keliling mengisi workshof kaligrafi di Jawa Tengah. Aktif membina di Sanggar Asta Qalam Kudus, serta aktif menjadi dewan juri kaligrafi MTQ Prov. Jawa Tengah.

Purwanto Zain alumni Sanggar kaligrafi Kudus, Pesantren Kaligrafi El Jabar Kota Bandung dan alumni Pesantren Kaligrafi Al Qur'an Lemka Kota Sukabumi Jabar.

Silahkan hubungi kontak kami no WA 081325366338

 

Kaligrafer wanita dari kota kudus pertama di indonesia yang mahir menghias masjid

Dwi Widayanti tampil dan mahir dalam berkarya kaligrafi di kanvas dan mendekor khat indah di masjid masjid, dwi widayanti empat kali juara kaligrafi di kota bandung jabar. Dia adalah istri dari haji purwanto zain yang juga kaligrafer terkenal di indonesia. Berkat kegigihannya dia bisa mengikuti jejak karir kaligrafi seperti suaminya. Berkarya adalah nafas dalam hidupnya sehingga berkarya akan bernilai ibadah karena bernilai syiar atas esensi relegius dan estetis.

Jumat, 29 September 2017

Peraturan lomba kaligrafi terbaru via MTQ

MODIVIKASI LOMBA UNTUK MEMODIV KREATIVITAS

(DidinSirojuddinAr•Lemka)

     Untuk pertama kali Musabaqah Khat Al-Qur'an (MKQ) versi modifikasi dilombakan di MTQ VIII Kota Tangerang Selatan,  Banten,  25-28/9/17. Sepintas seperti _set back_ karena ada pengurangan2 materi,  namun perubahan ini jadi "modal memodivikasi kreativitas dan karya" sekaligus.
     Gol. NASKAH PILIHAN menjadi 4 gaya khat (sebelumnya 6), DEKORASI menjadi 5 (sebelumnya 7) dengan cara diundi,  dan KALIGRAFI KONTEMPORER menjadi 4  (sebelumnya 5)  minus Abstrak. Karena sistem undian,  gaya2 khat ditentukan saat lomba. Itu berarti peserta harus tetap mempersiapkan dan memantapkan seluruh gaya khat yang dimusabaqahkan.
       Pengurangan gaya, sepertinya,  meringankan. Namun menuntut pelomba me- _redesign_ alias menata ulang komposisi dengan menentukan unsur DOMINASI yang selama ini dirajai Tsulus untuk Naskah Pilihan dan Dekorasi dengan gaya-gaya lain bila Tsulus tidak masuk pilihan. Bila Kufi tidak terpilih undian,  Naskah Pilihan akan tanpa pola atau gaya2 lain yang menggantikan perannya. Kekurangan jumlah khat pada Naskah Pilihan akan sedikit terobati dengan dibolehkannya menggunakan warna2 selain hitam (seperti biru, merah, hijau),  jelas memberikan nuansa art yang akan lebih memperCANTIK tampilan.
    Bila babak final Hiasan Mushaf dan Kaligrafi Kontemporer mengundi jenis2 khatnya,  pelomba tidak bisa lagi "tenang2an" hanya menyiapkan satu gaya yang dikuasainya,  tetapi harus siap dengan keseluruhan gaya. Semua ini menjadi tantangan yang tidak membelenggu tetapi mendorong pelomba lebih kreatif membangun karya barunya. ✏✒

Minggu, 24 September 2017

Dasar-dasar latihan kaligrafi


أيامجوًِدٙالخطًِ عليك بِكثرةِ التدريبِ
       "Wahai orang yang sedang mempercantik kaligrafi, hendaknya engkau  banyak latihan."
                  (Qaul Hikmah)          
DASAR-DASAR  LATIHAN KALIGRAFI

     Level keindahan kaligrafi dapat dicapai hanya dengan LATIHAN _(tadrib/tamrin/riyadhah)_  cepat yg disertai kecermatan. Materi latihan mencakup kecermatan memandang  _(idrak bashari)_  contoh-contoh tulisan yg harus ditiru secara detail _(muhakat biddiqqah)_ dengan mendalami dan    membedakan parameter perkiraan _(taqribiyah)_ dan analogi _(qiasiyah)_ huruf, jaraknya, STANDAR  bentuk, ukuran, tinggi-rendah, tipis-tebal, tegak-miring, lengkungan  sampai sambungan  _(ittishal)_ satu sama lain,  mengatur kata-kata _(tanzhim al- kalimat)_ dan  menyusun ungkapan _(tansiq al-'ibarah)._
        Semua KEINDAHAN KALIGRAFI  ini disempurnakan   dengan menyatunya tiga komponen sebagaimana diungkapkan Imam Ali ra berikut:

الخطً مخفِىً في تعليمِ الأستاذِ، وقوامه فى كثرةالمشق، ودوامه على دين الإسلام

     _"Kaligrafi tersirat di dalam pengajaran *guru*,  tegak profesionalnya  tergantung  *banyak latihan*, dan kelanggengannya terkait dengan pengamalan (dipraktikkan untuk) agama Islam,."_

       Saya hanya  memindahkan intuisi pandangan _(hassat al-abshar)_  kepada pusat-pusat indra khusus _(marakiz al-'ashabiyah al-khashah)_  melalui  tulisan, yang mencakup: lengan, tangan, dan jemari.
       Teori tadi, ketika dikombinasikan dengan karya-karya Naskah, Hiasan Mushaf, Dekorasi, dan Kaligrafi Kontemporer,  semuanya jadi terasa BERES dan   MENGASYIKKAN.

Dr. H. Didin Sirojuddin AR. Lemka

Mutiara kaligrafi oleh Dr. KH. Didin Sirojuddin AR Lemka

الخطُّ كائِنٌ حٙىٌّ إذا دخٙل الكٙمْبُوتٙرْماتٙ

_"Kaligrafi adalah sosok yang hidup dinamis. Apabila masuk mesin komputer, matilah dia."_
         (Mus'ad Musthafa Khudhir Al-Bursaid, Mesir)

       • Kaligrafi digital sangat diperlukan, bahkan harus  dikembangkan untuk mengikuti dinamika perkembangan zaman yang serba komputer. Namun, kaligrafi hakikatnya adalah "hasil olah kreasi" yang melibatkan jemari tangan dengan instrumen alat tulis kalam, kuas, tinta, cat, dan media lauh. Itu pun berkait dengan kerja-kerja kreatif yang dimulai dari  seni memotong kalam, sampai analogi ukuran atau besaran huruf dan tipis-tebal, tegak-miring,   tinggi-rendah, sampai lengkungan dan cara mengkomposisinya. Menurut pandangan ini, kaligrafi hasil kerja komputer (tanpa kerja-kerja kreatif di atas) adalah "kaligrafi yang tidak hidup".
     Khudhir hanya mengingatkan bahwa kaligrafi hasil goresan tangan lebih unggul. Sama dengan ajakan Kamil Al-Baba (Lebanon), agar kita lebih bersungguh-sungguh menangkap fungsi-fungsi kaligrafi sebagai medium ekspresi. Ia mengingatkan sebuah "tragedi" di Dunia Arab, ketika tulisan tangan dioper fungsi oleh mesin ketik dan alat-alat cetak elektronik. Al-Baba hanya ingin mengingatkan, bahwa tulisan tangan masih diperlukan dan harus dilestarikan di tengah riuhnya iming-iming mesin tulis yang lebih simpel dan asal pencet.
     Kita, tentu saja,  tidak perlu khawatir. Seni kaligrafi hasil goresan jemari tangan kini semakin berkembang.

• GAMBAR: Kaligrafi hasil goresan Mus'ad Musthafa Khudhir Al-Bursa'id. Goresan jemari tangan yang sangat dinamis.

Dakwah bil qalam menebar keindahan ayat-ayat Al Qur'an. (H. Purwanto Zain)

Berkarya seni itu membutuhkan ketenangan jiwa disertai rasa senang dalam berkarya karena karya yang tercipta akan menjadi hiasan rasa didalam maupun diluar jiwa.

أٙصْبٙحٙتِ الكِتابٙةُ وٙسِيلٙةً للتّٙزْيِيْنِ كماهِى وسيلةٌ للمعرِفةِ
_"Tulisan menjadi sarana untuk berhias, sebagaimana dia merupakan sarana ilmu pengetahuan."_
        Kamil Al-Baba, Lebanon

     Seniman kaligrafi menyelami gemuruh keindahan dalam nafasnya. Maka, kalamnya digoreskan untuk mempersolek ayat-ayat Alquranul Karim, menggetarkan mata dengan kedahsyatan dekorasinya, sebagaimana _qari_ menggetarkan telinga dengan kemerduan _tartil_ bacaannya.
     Agama Islam telah mengangkat bangsa-bangsa yang bernaung di bawah kekuasaannya dengan derajat Islam, bahasa, dan  tulisan. Sebagian diangkat melalui ketiga derajat tersebut, seperti muslimin Mesir, Syam (Syria), Iraq,  dan Maghribi apalagi Jazirah Arab. Sebagiannya diangkat oleh agama dan tulisan, seperti bangsa Turki, Persia, dan muslimin India dan Melayu. Sebagian lainnya terangkat oleh keluhuran agamanya saja, seperti muslimin Cina.
     Dengan keutamaan Alquran,  bahasa Arab terus menjadi bahasa yang hidup, dilafalkan dan ditulis oleh ratusan juta warga. Dengan bahasa Arab, buku-buku tentang kebudayaan, pengetahuan, dan falsafah ditulis, dan ditulis pula aneka majalah dan surat kabar, pada saat bahasa Latin yang menyusup di tengah mayoritas bahasa-bahasa Eropa menjadi bahasa yang mati, tidak menyebar melalui lidah maupun halaman-halaman kertas dan media.
( Dr. H. Didin Sirojuddin AR)

Minggu, 10 September 2017

Berekspresi dengan huruf kaligrafi

Berekspresi dengan huruf, tanpa peduli aliran apapun. Saya tumpahkan cat di atas kanvas, dan saya gores terus sampai huruf itu membentuk sebuah kalimah yang indah berbalut warna prussian blue dan saya padukan warna titanium white. Saya tidak bisa membiarkan warna apa adanya. Terus memahami dan mengolahnya secara proporsional.

Sabtu, 02 September 2017

Huruf sebagai materi hidup. Purwanto Zain 2017

Hari-hari seorang seniman kaligrafi selalu diisi dengan banyak melahirkan karya dari kreasi dan ide yang muncul dari esensi khat yaitu huruf kaligrafi arab yang cenderung plastis dan bisa digali lagi kelebih banyak aneka ragam bentuk karakteristik yang tidak pernah ada habisnya.

Terbukti sekarang didalam kompetisi perlombaan yang langi ngetrend dan buming di Indonesia dimasukkan dicabang MKQ musabaqah khattil qur'an sampai event nasional yang dikenal lukis kaligrafi kontemporer. Revolusi seni khat yang sangat berani melawan arus kaligrafi berstandar kaligrafi murni.

Sungguh menjadi sesuatu yang luar biasa karena terjadi pemberontakan kaidah sebagai bahan materi. Materi tersebut adalah huruf sebagai materi hidup. Semakin digali akan semakin mendapatkan kreasi baru. Bahkan Charbal Dagir menganggap sebagai permainan gila : al la'bah al majnunah. Bahkan Naja al mahdawi mengatakan bahwa aksara bagi saya adalah materi hidup. Diolah semaunya dan kapan saja saya mau ; al harfu 'indzi maddatun hayyah, ashugu ma asya kama asya. Begitu rajinnya Naja al mahdawi mengadakan eksperimen dari satu huruf kehuruf yang lain. Tidak kenal lelah menghabiskan waktu lebih dari 13 jam per harinya.

Ini adalah sebuah pengalaman yang patut ditiru. Beliau juga ahli kaligrafi murni yang juga taat pada kaidah, beliau juga selalu uji coba dan selalu mencoba menemukan model baru yang dianggap sebagai sebuah kewajiban seorang kaligrafer terutama pelukis kaligrafi. Memang seyogyanya karya seni harus patuh pada kaidah baku. Disamping itu juga harus berani menemukan ide dan gagasan baru kalau tidak maka kreatifitas akan berhenti sampai disitu.

Jumat, 01 September 2017

4-NG ngaji ngopi ngoreksi ngelukis. berkarya ala haji purwanto zain

Dalam berkarya menuangkan ide dan gagasan menurut haji purwanto zain itu harus mengunakan rumus 4-NG.
1. Ngaji
2. Ngopi
3. Ngoreksi
4. Ngelukisi
Karena empat poin inilah yang akan selalu dijalan oleh seniman muslim dalam berimajinasi masuk kedalam imajinasi yang penuh dengan nuansa keindahan jiwa-jiwa seni. Yang muaranya akan menyentuh dan terasa dekat dengan Dzat Yang Maha Indah. Coba buktikan sendiri sajalah !

Dimulai dari Ngaji dari pesan ayat-ayat suci berupa goresan indah kaligrafi akan worna-warninya kehidupan. Menapak dari awal yaitu ngejo dari huruf hijaiyyah sampai mengandeng kalimah dan seterusnya.

Setelah itu Ngopi didalamnya ada rasa pahit dan manisnya kehidupan. Diekspresikan lewat warna sebagai simbol rasa senang, gembira dan sedih.

Terus Ngoreksi atau evaluasi terhadap etos kerja, artinya selalu menerima kritik dari orang lain yang dianggap sebagai guru hidup. Tidak memandang dari golongan atau kasta tinggi atau rendah. Anak kecil atau orang gila sekalipun.

Bagi pelukis... Ngelukisi, adalah ritinitas dan produktifitas dalam berkarya dilembar kehidupan, kanvas sebagai media goresan dan goretan kaligragi dari sejarah kehidupan manis maupun pahit sekalipun. Maka gunakan waktu untuk beribadah, berkarya dan beramal baik.

Hidup adalah warna imajinasi. (H.Purwanto Zain)

Minggu, 27 Agustus 2017

NAFASKU, LANGKAHKU ADALAH GORESAN KALIGRAFI

"Ketika aku melukis kaligrafi, goresan dan sspuan kuasku, telah menyatu dalam ruh imajinasiku."

"Aku pernah menangis karena tidak punya cat dan kuas untuk melukis kaligrafi, Suatu hari aku bertemu dengan orang yang tidak punya tangan dan aku sadar betapa kayanya diriku ini."

Jumat, 18 Agustus 2017

Goresan warna sufi 2

Lukisan kaligrafi terbaru karya haji purwanto zain berjudul " tarian warna sufi 2" ini berukuran 120X100 cm mengunakan media oil on canvas. Di galeri asta qalam kudus AQK karya berjejer kebanyakan bertemakan lukisan kaligrafi SUFI. Sungguh indah diantara karya yang penuh estetika dan merajut dzikir kalbu dalam lautan ruh-ruh suci diapit para mursyid tariqah yang agung