Sabtu, 02 September 2017

Huruf sebagai materi hidup. Purwanto Zain 2017

Hari-hari seorang seniman kaligrafi selalu diisi dengan banyak melahirkan karya dari kreasi dan ide yang muncul dari esensi khat yaitu huruf kaligrafi arab yang cenderung plastis dan bisa digali lagi kelebih banyak aneka ragam bentuk karakteristik yang tidak pernah ada habisnya.

Terbukti sekarang didalam kompetisi perlombaan yang langi ngetrend dan buming di Indonesia dimasukkan dicabang MKQ musabaqah khattil qur'an sampai event nasional yang dikenal lukis kaligrafi kontemporer. Revolusi seni khat yang sangat berani melawan arus kaligrafi berstandar kaligrafi murni.

Sungguh menjadi sesuatu yang luar biasa karena terjadi pemberontakan kaidah sebagai bahan materi. Materi tersebut adalah huruf sebagai materi hidup. Semakin digali akan semakin mendapatkan kreasi baru. Bahkan Charbal Dagir menganggap sebagai permainan gila : al la'bah al majnunah. Bahkan Naja al mahdawi mengatakan bahwa aksara bagi saya adalah materi hidup. Diolah semaunya dan kapan saja saya mau ; al harfu 'indzi maddatun hayyah, ashugu ma asya kama asya. Begitu rajinnya Naja al mahdawi mengadakan eksperimen dari satu huruf kehuruf yang lain. Tidak kenal lelah menghabiskan waktu lebih dari 13 jam per harinya.

Ini adalah sebuah pengalaman yang patut ditiru. Beliau juga ahli kaligrafi murni yang juga taat pada kaidah, beliau juga selalu uji coba dan selalu mencoba menemukan model baru yang dianggap sebagai sebuah kewajiban seorang kaligrafer terutama pelukis kaligrafi. Memang seyogyanya karya seni harus patuh pada kaidah baku. Disamping itu juga harus berani menemukan ide dan gagasan baru kalau tidak maka kreatifitas akan berhenti sampai disitu.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung, silahkan meninggalkan pesan atau menulis komentar