Para kaligrafer senantiasa membubuhkan tanda tangan atau paraf atau tauqi' pada karyanya. Tanda tangan ini menjadi lambang yang menunjukan kredibilitas sang kaligrafer atau khattat. Ditulis sela-sela bagian bawah goresan khat. Ini adalah contoh tauqi' Ust. H. Purwanto Zain Kudus.
Sabtu, 16 September 2017
Tidak mau ngaji tidak akan ada pencerahan. Tanpa pencerahan tidak akan ada kreativitas yg melahirkan karya. I'tikaf dalam diam beserta dzikir dan tafakkur dalam berpikir untuk sebuah kreativitas, jauh lebih produktif dari pada sibuk tanpa mendapatkan hasil. Bagus dihari ini, itu lebih baik. Dari pada sama seperti hari kemarin. Kalau hari lebih buruk berarti merugi. Seniman muslim harus tetap kreatif agar kehidupan ini terasa indah, tidak membosankan. Seniman muslim yang kreatif akan terus berkarya, demi syiar-syiar bendera islam, syiar demi kebaikan dan dakwah demi kemaslahatan, bukan demi pujian, hadiah atau penghargaan.
Minggu, 10 September 2017
Berekspresi dengan huruf kaligrafi
Berekspresi dengan huruf, tanpa peduli aliran apapun. Saya tumpahkan cat di atas kanvas, dan saya gores terus sampai huruf itu membentuk sebuah kalimah yang indah berbalut warna prussian blue dan saya padukan warna titanium white. Saya tidak bisa membiarkan warna apa adanya. Terus memahami dan mengolahnya secara proporsional.
Sabtu, 02 September 2017
Huruf sebagai materi hidup. Purwanto Zain 2017
Hari-hari seorang seniman kaligrafi selalu diisi dengan banyak melahirkan karya dari kreasi dan ide yang muncul dari esensi khat yaitu huruf kaligrafi arab yang cenderung plastis dan bisa digali lagi kelebih banyak aneka ragam bentuk karakteristik yang tidak pernah ada habisnya.
Terbukti sekarang didalam kompetisi perlombaan yang langi ngetrend dan buming di Indonesia dimasukkan dicabang MKQ musabaqah khattil qur'an sampai event nasional yang dikenal lukis kaligrafi kontemporer. Revolusi seni khat yang sangat berani melawan arus kaligrafi berstandar kaligrafi murni.
Sungguh menjadi sesuatu yang luar biasa karena terjadi pemberontakan kaidah sebagai bahan materi. Materi tersebut adalah huruf sebagai materi hidup. Semakin digali akan semakin mendapatkan kreasi baru. Bahkan Charbal Dagir menganggap sebagai permainan gila : al la'bah al majnunah. Bahkan Naja al mahdawi mengatakan bahwa aksara bagi saya adalah materi hidup. Diolah semaunya dan kapan saja saya mau ; al harfu 'indzi maddatun hayyah, ashugu ma asya kama asya. Begitu rajinnya Naja al mahdawi mengadakan eksperimen dari satu huruf kehuruf yang lain. Tidak kenal lelah menghabiskan waktu lebih dari 13 jam per harinya.
Ini adalah sebuah pengalaman yang patut ditiru. Beliau juga ahli kaligrafi murni yang juga taat pada kaidah, beliau juga selalu uji coba dan selalu mencoba menemukan model baru yang dianggap sebagai sebuah kewajiban seorang kaligrafer terutama pelukis kaligrafi. Memang seyogyanya karya seni harus patuh pada kaidah baku. Disamping itu juga harus berani menemukan ide dan gagasan baru kalau tidak maka kreatifitas akan berhenti sampai disitu.