Senin, 10 Juli 2017

MENIRU KALIGRAFI ITU KEWAJIBAN

Meniru karya para khattat besar adalah termasuk tahap pertama namun sekaligus tahap terakhir belajar kaligrafi, karena ketika mulai belajar, kita meletakkan lembaran contoh latihan para master kaligrafi di depan kita kemudian menirunya kaligrafi dari huruf alif hingga huruf ya' yang dilanjutkan kepada huruf-huruf sambung.

Setelah tahap ini, kita mulai meniru tulisan guru sampai tangan kita mebemukan karakter guru tersebut. Selanjutnya kita pindah ke guru yang lain lalu meniru pula karyanya. Demikian seterusnya sampai tangan kita hafal tehnik dan bahkan menjadi bagian dari karakternya.

Para khattat besar dahulu dan terkemudian telah menempuh cara-cara tersebut. Sebagai contoh lafadz basmalah Mustafa Raqim ditiru oleh Syeikh Abdul Aziz Ar Rifa'i dan seluruh kaligrafer saat ini.

Foto ini diambil ketika saya mengikuti pembinaan kaligrafi di Hotel Lingga Kota Bandung Jawa Barat yang menghadirkan guru besar Lemka Dr. KH. Didin Sirojuddin AR M.Ag

Minggu, 09 Juli 2017

KOREKSIAN KARYA KALIGRAFI LAUHAH BERSAMA USTADZ SAHRYANSAH SIRAJUDDIN MASTER KALIGRAFI INTERNASIONAL DARI TURKI.

Ini adalah sebuah momen yang sangat berharga karena karya khat lauhah H. Purwanto Zain dikoreksi oleh seorang master kaligrafi internasional beliau Ustadzuna Sahryansah Sirajuddin dari Istambul Turki. Makhfiyyun fii ta'limil ustadzy- rahasia khat itu terletak pada pengajaran seorang guru. Begitu banyak pencerahan dan koreksi yang seakan membuka kembali pintu ilmu khat, dijelaskan dan diurai secara runtut tiada henti. Kunci dari pengalaman ini adalah ketekunan dan kesabaran dalam mengolah huruf-huruf hijaiyyah. Diakui apa tidak menulis khat dimuqohhar telah menjadi trend dinegara timur tengah yang sekarang mulai semarak dan gegap gempita di Indonesia.

Di Turki sendiri apabila seorang master khat menulis huruf tunggal seperti huruf wawu saja bisa senilai 1 juta. Apalagi seandainya 3 huruf saja bisa senilai 3 juta, tutur Ustadz Sahryansah Sirajuddin. Dan memang kalau di Turki penghidupan master khat luar biasa karena karya sangat dihargai oleh semua golongan. Dan memang betul sekali kata Sayyidina Ali RA bahwa tulisan yang bagus akan membuka pintu rizqi.

Pembuatan kaligrafi lauhah di Turki khusus untuk persiapan kompetisi dibuat melalui proses yang panjang dan teliti. Bisa-bisa dalam pembuatan 1 karya bisa memakan waktu 6 bulan. Begitu lama dan membutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelatenan. Nada serupa juga terlontar dari Ustadz Teguh Prasetyo sang juara pemenang umroh gratis pada lomba lauhan di Pati yang menyatakan bahwa semalam dia bisa menggores maksimal 3 huruf saja. Malahan terkadang cuma satu huruf saja kalau dalam keadaan tidak mud. Dalam pembutan satu karya bisa memakan waktu 3 bulan. Hal yang sebada berdasar pengalaman para juara kaligrafi internasional dalam pembuatan karya lauhah Ustadz Abdul Baqi pakar dan tokoh kaligrafer Malaysia yang menjadi juara pertama lomba kaligrafi internasional di Terengganu membutuhkan waktu sampai 3 bulan. Sebuah perjuangan memang tidak akan mengalahkan hasil, dan memang betul sekali karya tercipta dengan sangat indah.

Mungkin karena sudah menjadi sebuah kebiasaan kalau di Indonesia membuat karya cuma didurasi waktu selama 5 jam dan sampai 6 jam. Mulai mengerjakan dari karton putih kosong diskets terus digores mengunakan tinta  hitam merek yamura (yang murah) tinta impor dari Cina. Mungkin kebiasaan tersebut akan menjadi sebuah karakter kaligrafi Indonesia via MTQ, Yaah karena nafasnya, langkahnya itu semua adalah MTQ, Sebuah catatan kecil seperti ini memang penting dan bisa menjadi sebuah pembelajaran pada generasi muda lainnya, catatan ini akhirnya bisa merubah paradigma, cara pandang kita bahwa karya-karya agung dunia itu ternyata dikerjakan dalam waktu yang lama dan butuh ketelitian, butuh kesungguhan, butuh mood atau gairah, dan butuh konsentrasi yang tinggi, tutur Ustadz Sahrynsah disaat menggoreksi karya. 

LUKISAN KALIGRAFI TERMAHAL DI INDONESIA BERBANDROL 2 MILYAR

Lukisan kaligrafi ini termahal di Kudus, bahkan termahal di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia. Melirik dan menikmati karya Haji Purwanto Zain yang satu memang tampil beda dari kebanyakan lukisan kaligrafi di Indonesia. Indah karena aura visual, indah karena esensi makna yang mensyiratkat makna relegi. Indah karena pengaruh perjalanan spiritual sang seniman muslim yang mulai menapak demi setapak dari perjalanan suci seorang hamba yang berimajinasi dalam sanggar seni.

Jadi apakah seseorang adalah penikmat seni atau tidak, semua orang pasti akan terpesona oleh lukisan yang dijual dalam bandrol besar. Berbandrol 2 Miliar memang membuat kaget publik yang lagi menunggu sebuah karya fenomenal. Dengan kekuatan kaidah kaligrafi murni memang benar-benar membuat mata yang memandang akan terbawa ke alam ruh seni yang dihiasi pilihan rasa estetika. Lukisan berjudul "A Message From The Sky" mengambarkan sebuah pesan wahyu Tuhan yang berasal dari langit ini berukuran 100x100 cm, surat alfatihan sebagai pesan atau wahyu dari Tuhan, berbingkai ukir terpasang indah di galeri asta qalam kudus milik Haji Purwanto Zain di kota Kudus Jawa Tengah.

Terdapat beberapa alasan mengapa membeli lukisan-lukisan ini dengan harga fantastis. Apakah itu memang cinta seni dan karya-karya klasik yang mendorong kolektor kaya untuk membeli karya tersebut dengan mahal? Atau apakah mereka hanya sekedar membeli lukisan karena harganya yang mahal? Jawabanya pasti berbeda antara kolektor satu dengan yang lainya.

Jumat, 07 Juli 2017

KARYA KALIGRAFI LAUHAH HAJI PURWANTO ZAIN

Ini adalah karya terakhir yang dikirim oleh H. Purwanto Zain di acara Lomba kaligrafi dan workshop tezhip tingkat nasional Ipqoh Pati tahun 2017. Kendati banyak karya yang sudah jadi, bahkan harus sampai munggulang berkali-kali karena ada perubahan komposisi huruf maupun banyak pembenahan kaidah yang perlu dibenahi. Proses terakhir adalah tartis yang banyak menyita waktu agar karya benar-benar sesuai standar penilaian dan kehalusan karya. Bahkan pengolahan tarkibpun memang sangat penting untuk diperhatikan. Proses yang begitu panjang perlu banyak pengarahan dan bimbingan dari guru-guru saya dalam pembuatan karya ini. Juara memang menyenangkan tetapi jangan menjadi segalanya. Yang utama adalah proses dalam berkarya. Proses pengajaran harus dilewati dalam berkarya melalui pengajaran seorang guru. Sedangkan rahasia pengajaran kaligrafi itu ada pada seorang guru.