Sabtu, 14 September 2019

SEMARAK LOMBA LUKIS KALIGRAFI KONTEMPORER DALAM RANGKA HARLAH EMAS SMA NU AL MA'RUF KUDUS TAHUN 2019

Lomba lukis kaligrafi kontemporer untuk tingkat SMP/MTs sederajat akan digelar di SMA NU Al Ma'ruf Kudus hari sabtu tanggal 21 september tahun 2019. Lomba kaligrafi ini akan diselenggarakan pada tanggal 21 September 2019 dalam rangka harlah emas 50 tahun SMA NU Al Ma'ruf Kudus. "Lukis kaligrafi kontemporer yang lagi ngetren di MTQ Nasional ini lagi digandrungi para kaligrafer yang cenderung lebih bebas berkreasi dan memang lepas dari kaidah khat murni seperti khat naskhi, tsulus, diwani, kufi, farisi dan lain-lain", tutur Pak Dimas Setia Atmaja S.Pd guru seni rupa SMA NU Al Ma'ruf Kudus. Untuk kesekian kalinya dengan mendatangkan dewan juri nasional H. Purwanto Zain M.Pd pendiri Sanggar Kaligrafi Asta Qalam Kudus (ASQ) dan H. Muhammad Assiry pengasuh PSKQ Kudus.

Senin, 12 Agustus 2019

MELUKIS GAYA KALIGRAFI EKSPRESIONISME ALA PURWATO ZAIN SANG PEMBERONTAK.

Gejala mencari bentuk kreasi baru sekarang ini lagi marak-maraknya. Seringkali kena terpengaruh estetika dunia barat yang cenderung bebas. Melukis gaya ini diperlukan keberanian untuk melawan arus kaligrafi berstandar atau kaligrafi murni. Sepintas kreasi lukisan kaligrafi Purwanto Zain ini seperti memperkosa huruf. Bahkan bisa dikatakan kayak permainan gila - al la'bah al majnunah. Jadi huruf itu adalah bagai materi hidup yang bisa diolah semaunya. Mengikuti emosi jiwa sang pelukis. Pelukis berusaha keluar dari dinamika tradisional. Berusaha menjadi pelukis kaligrafi gaya pemberontak. Ini masuknya sudah kedalam ranah sang pemberontak dari norma-norma yang sudah lazim. Kalau berani, silahkan dicoba yaah. Seperti karya Purwanto Zain ini. Lafal Allah seperti mengikuti gaya khat kufi. Tapi kalau diamati ini bukan kufi. Purwanto Zain telah berani memberontak, dia berani mengeluarkan luapan emosinya untuk mengali hal-hal yang baru dengan ide-ide yang tidak akan ada habisnya. 


YUUK MELUKIS KALIGRAFI KONTEMPORER (PURWANTO ZAIN).

Dalam melukis kaligrafi kontemporer grammar kaidah khat justru sering ditinggalkan. Imbasnya, kita sering bertanya: "Gaya khat apa ini yaa?" Ada yang sekilas mirip khat kufi, tapi bukan kufi. Seperti khat diwani tapi tidak full diwani. Ini adalah khat bebas atau khat ekspresionis, yang digoreskan semata mengikuti emosi pelukisnya.