Bersama Babinsa Polres Kudus kami para kaligrafer terus bersinergi dalam membentuk karakter religius di Kota Kudus lewat kegiatan-kegiatan yang positif. Dengan harapan mampu menginspirasi seluruh potensi anak bangsa di Kudus untuk mengerakkan dunia. Apapun profesinya, setiap gerakan disekeliling kita harus bertabur nilai kemanfaatan bagi sesama. Apalagi bagi seniman yang ada di Honggosoco ini harus membuktikan eksistensinya dalam berkesenian dalam wadah ruang ekspresi di Galeri Asta Qalam Kudus.
Sabtu, 21 Juli 2018
Selasa, 17 Juli 2018
Goresan khat tsulus Purwanto Zain
Goresan qalam khat tsulus karya H. Purwanto Zain kaligrafer Kota Kudus ini menuturkan bahwa dalam menggores khat itu harus IRSAL yaitu menggores qalam secara cepat-tepat, tidak tersandung atau tertahan sehingga menyusahkan atau mogok di tengah-tengah sehingga menimbulkan getaran tangan yang kelanjutannya dapat merusak tulisan yang sedang digores.
Purwanto Zain adalah kaligrafer alumni Pesantren Lemka Sukabumi Jabar, alumni Pesantren El Jabar Kota Bandung Jabar. Rekor juara 1 khat hiasan mushaf Prov. Jabar 7 kali berturut-turut, juara 2 nasional Bengkulu 2010, juara DKI Jakarta 2002, juara 1 Banten 2005.
Aktif berkarya dan membina kaligrafi dan keliling mengisi Workshop Kaligrafi Nasional di Kampus UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijogo Jogja dan keliling mengisi Workshop keliling Jateng.
Berekspresi dan berkarya di kampung kaligrafi
Bagaimana tidak ? Di Kudus adalah tempat belajar kaligrafi. Di Kota Kudus lah gudangnya guru-guru khat, Kudus tempat pendadaran kaligrafi dari anak kecil sampai dewasa, kampung-kampung kaligrafi bersebaran di pelosok-pelosok Kudus. Sebut saja Honggosoco dan Undaan adalah nama desa yang tak asing untuk wadah mencetak para kaligrafer-kaligrafer handal. Jauh dari pusat keramaian dan jauh dari kebisingan adalah salah satu indikator tempat untuk pembinaan seni kaligrafi bagi generasi muda.
Melukis kaligrafi gaya Purwanto Zain
Melukis kaligrafi ala Purwanto Zain cirinya adalah sapuan kuas yang serba cepat. Apalagi ketika menggores huruf-huruf arabnya, dilakukan dengan gerakan spontan cepat dan aktratif. Intinya jangan takut untuk mengerakan tangan. Biarkan kuas berjalan mencari catnya sendiri. Jangan biarkan tangan berhenti, teruslah gerakan tangan bersama kuas yang sudah terlanjur basah. Jangan ragu, teruslah menari-nari diatas kanvas.