Kamis, 29 Maret 2018

KARYA LOMBA KALIGRAFI MUSHAF TINGKAT JAWA TENGAH DI UIN WALISONGO SEMARANG 2018

Gebyar Festifal (GFI) Semarak Miladiyyah Ke-24 UKM Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffadz El-Fasya UIN WALISONGO SEMARANG di pada tanggal 29 Maret 2018. Lomba kaligrafi mushaf tingkat Jawa Tengah diikuti mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi dan santri utusan dari pondok pesantren kaligrafi se-Jateng. Adapun penjurian kaligrafi hiasan mushaf mendatangkan juri-juri nasional Ustadz H. Purwanto Zain Owner Asta Qalam dan Ustadz Muhammad Assiry pengasuh dan direktur PSKQ.

Hasil-hasil karyanya di koreksi oleh dua dewan juri yakni ust Muhammad Assiry dari (Pengasuh Pesantren seni kaligrafi al qur'an Kudus ) dan Ust. H. Purwanto Zain dari (Sanggar Asta Qalam) Pengoreksiannya terbuka untuk umum, para panitia, peserta, dan pengunjung bisa langsung menyaksikannya. Jadi mereka bisa mengetahui karya yang layak menjadi juara1,2,3, harapan 1, dan harapan 2 dengan berbagai pertimbangan dewan juri.

Selamat kepada peserta yang masuk 5 besar, daftar pemenang lomba hiasan mushaf Jawa Tengah 2018 di UIN Walisongo Semarang adalah:

Juara 1 diraih oleh Ma'ruf dari PSKQ Kudus

Juara 2 dirain oleh MUH. ZAINAL ANWAR dari Jepara

Juara 3 dirail oleh Anifatuz Zahroh dari Pati

Harapan 1 diraih oleh Muh Michel Thoyyib dari Kudus 

Harapan 2 diraih oleh Durrotul Hikmah dari MA NU BANAT Kudus

Selasa, 27 Maret 2018

PURWANTO ZAIN MENDAPATKAN SHIRTS PENCINTA KALIGRAFI HADIAH DARI USTADZ MUHAMMAD ASSIRY SEKERTASIS UMUM PENCINTA KALIGRAFI

Bengkel kaligrafi Sabah ( Dr. KH. Didin Sirojuddin AR )

BENGKEL KALIGRAFI SABAH YANG MENGGUGAH GAIRAH
(DidinSirojuddinAR•Lemka)

إذافسدت السيارة تحمل إلى الورشة لإصلاحها. ولكن فى سابه ماليزياورشة خاصة لتحسين الخط العربى ورسمه. ✒

       BENGKEL KALIGRAFI, ini sungguh sangat menarik. Sebab, BENGKEL (وَرْشَة) di Indonesia artinya "tempat mereparasi atau memperbaiki" kendaraan yang rusak. Seumpama pintu sedan penyok disrempet truk ugal-ugalan, atau motor mogok karena businya kotor atau suaranya rebek menjerit-jerit gara-gara knalpotnya bocor. Semuanya digiring ke BENGKEL untuk direparasi biar kembali kinclong dan tokcer. Ada juga bengkel ruhani untuk _nyervice_ hati yang gundah gulana dan menggosok iman yang mulai awut-awutan. Balik dari bengkel, biasanya pengendara pada tersenyum  riang…....
       Di Membakut, Sabah, Malaysia yang barusan dilaksanakan untuk ke-5 kalinya adalah BENGKEL SENI KHAT ISLAMI SABAH,  semacam _work shop,_  "kursus kilat" atau "pesantren kilat" kaligrafi untuk semua kalangan, tua-muda sampai budak-budak (bocah) Sekolah Rendah. Bengkel Khat adalah pengiring Pertandingan Khat ASEAN Karya Jadi (diikuti lebih 100 peserta yang dimenangkan 3 khattat Malaysia yaitu Abdul Hadi, Ust. Fadhil, dan Zulfikri & 6 khattat Indonesia yaitu Huda Purnawadi, Mohd. Muallimin, Salwa, Ahmad Haidir, Zainuddin,  dan Teguh Prastyo) di samping Pertandingan Khat Spontan oleh peserta se jazirah Borneo. Grand acaranya, MAHRAJAN PERSURATAN DAN KESENIAN ISLAM NUSANTARA SABAH yang berlangsung 8-11/3/2018, juga mempertandingkan lomba menulis puisi yang dimenangkan juara-juara dari Indonesia,  Malaysia, dan Brunei Darussalam.
       BENGKEL KHAT SABAH mendemonstrasikan unjuk kebolehan menulis dan melukis oleh ketiga juri pertandingan khat, yaitu Ust. H. Isep Misbah (Indonesia) dengan pertunjukan _NASKHI_ nya, Ust. Abdul Baki bin Abu Bakar (Malaysia) dengan kebolehan _TSULUS_ nya. Puncaknya diisi praktikal kebolehan melukis di mozek-keramik oleh Dr KH. Didin Sirojuddin AR (Indonesia).
       Seperti bengkel reparasi motor yang memperbaiki mesinnya yang awut-awutan, Bengkel Khat Sabah mengajarkan cara-cara menulis betul dan indah huruf-huruf tunggal dan cara merakitnya dalam komposisi, proporsi bentuk- bentuknya, sampai hak-hak yang harus dimiliki setiap huruf. Tidak terlewat lho,  menunjukkan kesalahan-kesalahan gores yang kadung dilakukan kaligrafer dan bagaimana teknik menyervisnya.  Tapi,  melukis huruf di media selain kertas seperti MOZEK-KERAMIK, tambah seru saja. "Asyiiiiiiik," komentar bocah di sebelah saya. "Lukisan kaligrafi cukup menjanjikan. Harganya pun mahal, kalau laku," komentar peserta bengkel yang lain.
       Melukis kaligrafi memang asyik. Duuuuh asyiknyaaaaaa.  Menggugah gairah untuk teruuuuuus menulis dan melukis saban waktu, enggak berhenti-berhenti.

Disadur oleh H. Purwanto Zain ( santri Pesantren Kaligrafi Lemka Sukabumi, kaligrafer-pelukis nasional )

Seniman muslim bareng Qori' internasional ( H. Purwanto Zain & Ust. H. Mu'min Ainul Mubarok) rihlah seni pada pembinaan MTQ Nas di Hotel Katulistiwa Bandung Jabar