Minggu, 01 Oktober 2017

Lukis kaligrafi tekstur karya h. purwanto zain

Karya lukis kaligrafi indah ini adalah hasil goresan indah master kaligrafi kudus indonesia. Berjudul hasbunallah ukuran 100x100cm oil painting.

Purwanto Zain dikenal sebagai pelukis kaligrafi Indonesia yang pernah juara 2 nasional di Bengkulu dan rekor juara 1 di Jabar selama 7 kali berturut-turut. Aktif berkarya dan aktif keliling mengisi workshof kaligrafi di Jawa Tengah. Aktif membina di Sanggar Asta Qalam Kudus, serta aktif menjadi dewan juri kaligrafi MTQ Prov. Jawa Tengah.

Purwanto Zain alumni Sanggar kaligrafi Kudus, Pesantren Kaligrafi El Jabar Kota Bandung dan alumni Pesantren Kaligrafi Al Qur'an Lemka Kota Sukabumi Jabar.

Silahkan hubungi kontak kami no WA 081325366338

 

Kaligrafer wanita dari kota kudus pertama di indonesia yang mahir menghias masjid

Dwi Widayanti tampil dan mahir dalam berkarya kaligrafi di kanvas dan mendekor khat indah di masjid masjid, dwi widayanti empat kali juara kaligrafi di kota bandung jabar. Dia adalah istri dari haji purwanto zain yang juga kaligrafer terkenal di indonesia. Berkat kegigihannya dia bisa mengikuti jejak karir kaligrafi seperti suaminya. Berkarya adalah nafas dalam hidupnya sehingga berkarya akan bernilai ibadah karena bernilai syiar atas esensi relegius dan estetis.

Jumat, 29 September 2017

Peraturan lomba kaligrafi terbaru via MTQ

MODIVIKASI LOMBA UNTUK MEMODIV KREATIVITAS

(DidinSirojuddinAr•Lemka)

     Untuk pertama kali Musabaqah Khat Al-Qur'an (MKQ) versi modifikasi dilombakan di MTQ VIII Kota Tangerang Selatan,  Banten,  25-28/9/17. Sepintas seperti _set back_ karena ada pengurangan2 materi,  namun perubahan ini jadi "modal memodivikasi kreativitas dan karya" sekaligus.
     Gol. NASKAH PILIHAN menjadi 4 gaya khat (sebelumnya 6), DEKORASI menjadi 5 (sebelumnya 7) dengan cara diundi,  dan KALIGRAFI KONTEMPORER menjadi 4  (sebelumnya 5)  minus Abstrak. Karena sistem undian,  gaya2 khat ditentukan saat lomba. Itu berarti peserta harus tetap mempersiapkan dan memantapkan seluruh gaya khat yang dimusabaqahkan.
       Pengurangan gaya, sepertinya,  meringankan. Namun menuntut pelomba me- _redesign_ alias menata ulang komposisi dengan menentukan unsur DOMINASI yang selama ini dirajai Tsulus untuk Naskah Pilihan dan Dekorasi dengan gaya-gaya lain bila Tsulus tidak masuk pilihan. Bila Kufi tidak terpilih undian,  Naskah Pilihan akan tanpa pola atau gaya2 lain yang menggantikan perannya. Kekurangan jumlah khat pada Naskah Pilihan akan sedikit terobati dengan dibolehkannya menggunakan warna2 selain hitam (seperti biru, merah, hijau),  jelas memberikan nuansa art yang akan lebih memperCANTIK tampilan.
    Bila babak final Hiasan Mushaf dan Kaligrafi Kontemporer mengundi jenis2 khatnya,  pelomba tidak bisa lagi "tenang2an" hanya menyiapkan satu gaya yang dikuasainya,  tetapi harus siap dengan keseluruhan gaya. Semua ini menjadi tantangan yang tidak membelenggu tetapi mendorong pelomba lebih kreatif membangun karya barunya. ✏✒

Minggu, 24 September 2017

Dasar-dasar latihan kaligrafi


أيامجوًِدٙالخطًِ عليك بِكثرةِ التدريبِ
       "Wahai orang yang sedang mempercantik kaligrafi, hendaknya engkau  banyak latihan."
                  (Qaul Hikmah)          
DASAR-DASAR  LATIHAN KALIGRAFI

     Level keindahan kaligrafi dapat dicapai hanya dengan LATIHAN _(tadrib/tamrin/riyadhah)_  cepat yg disertai kecermatan. Materi latihan mencakup kecermatan memandang  _(idrak bashari)_  contoh-contoh tulisan yg harus ditiru secara detail _(muhakat biddiqqah)_ dengan mendalami dan    membedakan parameter perkiraan _(taqribiyah)_ dan analogi _(qiasiyah)_ huruf, jaraknya, STANDAR  bentuk, ukuran, tinggi-rendah, tipis-tebal, tegak-miring, lengkungan  sampai sambungan  _(ittishal)_ satu sama lain,  mengatur kata-kata _(tanzhim al- kalimat)_ dan  menyusun ungkapan _(tansiq al-'ibarah)._
        Semua KEINDAHAN KALIGRAFI  ini disempurnakan   dengan menyatunya tiga komponen sebagaimana diungkapkan Imam Ali ra berikut:

الخطً مخفِىً في تعليمِ الأستاذِ، وقوامه فى كثرةالمشق، ودوامه على دين الإسلام

     _"Kaligrafi tersirat di dalam pengajaran *guru*,  tegak profesionalnya  tergantung  *banyak latihan*, dan kelanggengannya terkait dengan pengamalan (dipraktikkan untuk) agama Islam,."_

       Saya hanya  memindahkan intuisi pandangan _(hassat al-abshar)_  kepada pusat-pusat indra khusus _(marakiz al-'ashabiyah al-khashah)_  melalui  tulisan, yang mencakup: lengan, tangan, dan jemari.
       Teori tadi, ketika dikombinasikan dengan karya-karya Naskah, Hiasan Mushaf, Dekorasi, dan Kaligrafi Kontemporer,  semuanya jadi terasa BERES dan   MENGASYIKKAN.

Dr. H. Didin Sirojuddin AR. Lemka