Jumat, 16 Juni 2017

KUNJUNGAN BAPAK H. GUNTUR KE SANGGAR GALERI ASTA QALAM KUDUS

Suatu kehormatan dapat kunjungan dari seorang pengusaha rokok Janur Kuning dan pengusaha butik kota kudus beliau Bapak Haji Guntur di gubuk yang sederhana kami sanggar galeri Asta Qalam Kudus. Beliau memang pecinta seni dan kolektor seni juga. Berkesempatan memesan 3 buah karya kaligrafi mushaf bertuliskan lafadz "lii khomsatun udhfii bihaa" dst. Do'a tolak bala' dan babur rizqi, cocok untuk yang punya usaha. Pengalaman saya pribadi, sudah 20 karya kaligrafi lebih yang bertuliskan lafadz "lii khomsatun udhfii bihaa" dst dipesan para pengusaha di kota Kudus. Bahkan suatu ketika saya diundang oleh Bapak Haji Aris Syamsul Ma'arif (pengurus NU cabang Kudus) untuk datang kerumahnya yang megah bak istana presiden bogor yang penuh dengan gebyok ukir khas kudus. Saya heran, walau sudah mapan atas segalanya masih tetap minta dituliskan kalimah "lii khomsatun udhfii bihaa". Jawabannya sederhana, "Saya kasihkan anak-anakku yang punya usaha" begitu tuturnya.

LUKISAN KALIGRAFI KOLEKSI H. SHOLIHIN DJARUM KUDUS

Kaligrafi ini dikoleksi oleh H. Sholihin pegawai Djarum Kudus yang terkenal sebagai kolektor kaligrafi. Nuansa warna coklat mendominasi karya kanvas H. Purwanto Zain di gores mengunakan cat acrylic ukuran 60x75 cm. Kelihatan harmonis dan estetis dengan perpaduan sentuhan khat murni diantaranya khat farisi, khat kufi dan khat diwani kontemporer. Yang berisi dua poin pesan Tuhan yaitu tentang rasa syukur akan ditambah nikmat dan kalu kufur akan nikmat dari Tuhan maka Allah SWT akan memberi azab yang pedih. Semoga pesan dari langit yang terbesit dalam lukisan ini bisa menambah kwalitas iman dan ibadah kita. Dan kita berusaha menuju kearah sebagai seorang mu'min insanul kamil

AURA KALIGRAFI 1 MILIAR. (h. purwanto zain sanggar galeri kaligrafi asta qalam kudus jateng)


MATA pengunjung pameran kaligrafi di halaman Masjid Agung Kudus yang digelar tiga hari, banyak tertuju pada sebuah karya berjudul ”Hasbunallah”.

Bukan hanya karena ukurannya yang cukup besar dibanding karya lainnya, bandrol harga kaligrafi karya H. Purwanto Zain itu juga membuat mata pengunjung terbelalak. Jika karya lain paling banter dibandrol di angka belasan juta, Purwanto Zain berani membandrol karyanya seharga Rp 1 miliar.

Harga yang terbilang fantastis untuk sebuah karya kaligrafi yang dipamerkan di Kota Kudus. Banyak pengunjung penasaran mengapa sebuah karya kaligrafi zikir Hasbunallah itu dibandrol cukup mahal.

Purwanto Zain yang tak lain salah seorang penulis dan pelukis kaligrafi kawakan santai menanggapi banyak pertanyaan pengunjung. ”Ada yang sudah datang menawar. Jangan hanya dilihat keindahan karyanya saja.

Ada kisah di balik pembuatan kaligrafi tersebut,” kata seniman kaligrafi yang rajin menjuarai lomba kaligrafi tingkat nasional itu. Seniman yang pernah berpameran di Pakistan tahun 2009 lalu itu menambahkan, aspek artistik dan religius tak bisa terpisahkan pada sebuah seni kaligrafi. Keduanya menyatu dan bersenyawa sehingga mampu meyiratkan aura positif.

Hasbunallah tak lain sebuah rapal zikir yang mengajarkan tawakal dan kepasrahan kepada Allah. Jika manusia mampu tawakal dan pasrah, maka Allah-lah yang mencukupi segala urusan mereka. ”Ini sudah masuk ranah tasawuf. Karya ini saya buat selama satu bulan dan tengah menjalankan puasa,” katanya.

Dicap Gila...

Bapak satu anak ini sempat dicap gila ketika membandrol karyanya seharga Rp 1 miliar. Namun ia menanggapinya santai. Purwanto Zain termasuk salah satu seniman kaligrafi kenamaan di Kudus. Warga RT5 RW3 Desa Honggosoco ini pernah menyabet juara nasional tahun 2010.

H. Purwanto Zain juga menyabet juara pertama tujuh kali berurut-turut pada lomba kaligrafi di Jawa Barat. Tahun 1995, ia mendapat bonus hadiah ibadah haji ketika menjuarai lomba kaligrafi di Jawa Barat.

Ia kali pertama belajar menulis kaligrafi kepada Kyai H. Noor Aufa Siddiq, seniman kaligrafi Kudus penulis Al Quran raksasa yang kini tersimpan di Masjid Agung Kudus. Sadar memiliki bakat menulis kaligrafi, ia pun rajin mengasah kemampuannya hingga menjuarai berbagai lomba tingkat regional maupun nasional.

Purwanto Zain menilai Kabupaten Kudus memiliki kader penulis pelukis kaligrafi potensial yang berlimpah. Sebagian pelukis kaligrafi handal di Indonesia gudangnya berasal dari Kabupaten Kudus.

Kamis, 15 Juni 2017

KALIGRAFI TERBARU WAMA TAUFIQII ILLA BILLAHI (karya haji purwanto zain)

Alhamdzulillah tepat hari jum'at tanggal 15 juni 2017 bertepatan tanggal 21 ramadhan. Satu lagi karya tercipta dari buah tangan emas kaligrafer dari kota kudus Haji Purwanto Zain. Kaligrafi tekstur ini dibuat timbul dengan sentuhan warna natural kayu alami sehingga kelihatan klasik indah menarik. Memang betul sekali nuansa ramadhan tahun ini akan terasa religius kalau bersentuhan dengan seni kaligrafi islam. Mari terus berkarya tiada henti.