MATA pengunjung pameran kaligrafi di halaman Masjid Agung Kudus yang digelar tiga hari, banyak tertuju pada sebuah karya berjudul ”Hasbunallah”.
Bukan hanya karena ukurannya yang cukup besar dibanding karya lainnya, bandrol harga kaligrafi karya H. Purwanto Zain itu juga membuat mata pengunjung terbelalak. Jika karya lain paling banter dibandrol di angka belasan juta, Purwanto Zain berani membandrol karyanya seharga Rp 1 miliar.
Harga yang terbilang fantastis untuk sebuah karya kaligrafi yang dipamerkan di Kota Kudus. Banyak pengunjung penasaran mengapa sebuah karya kaligrafi zikir Hasbunallah itu dibandrol cukup mahal.
Purwanto Zain yang tak lain salah seorang penulis dan pelukis kaligrafi kawakan santai menanggapi banyak pertanyaan pengunjung. ”Ada yang sudah datang menawar. Jangan hanya dilihat keindahan karyanya saja.
Ada kisah di balik pembuatan kaligrafi tersebut,” kata seniman kaligrafi yang rajin menjuarai lomba kaligrafi tingkat nasional itu. Seniman yang pernah berpameran di Pakistan tahun 2009 lalu itu menambahkan, aspek artistik dan religius tak bisa terpisahkan pada sebuah seni kaligrafi. Keduanya menyatu dan bersenyawa sehingga mampu meyiratkan aura positif.
Hasbunallah tak lain sebuah rapal zikir yang mengajarkan tawakal dan kepasrahan kepada Allah. Jika manusia mampu tawakal dan pasrah, maka Allah-lah yang mencukupi segala urusan mereka. ”Ini sudah masuk ranah tasawuf. Karya ini saya buat selama satu bulan dan tengah menjalankan puasa,” katanya.
Dicap Gila...
Bapak satu anak ini sempat dicap gila ketika membandrol karyanya seharga Rp 1 miliar. Namun ia menanggapinya santai. Purwanto Zain termasuk salah satu seniman kaligrafi kenamaan di Kudus. Warga RT5 RW3 Desa Honggosoco ini pernah menyabet juara nasional tahun 2010.
H. Purwanto Zain juga menyabet juara pertama tujuh kali berurut-turut pada lomba kaligrafi di Jawa Barat. Tahun 1995, ia mendapat bonus hadiah ibadah haji ketika menjuarai lomba kaligrafi di Jawa Barat.
Ia kali pertama belajar menulis kaligrafi kepada Kyai H. Noor Aufa Siddiq, seniman kaligrafi Kudus penulis Al Quran raksasa yang kini tersimpan di Masjid Agung Kudus. Sadar memiliki bakat menulis kaligrafi, ia pun rajin mengasah kemampuannya hingga menjuarai berbagai lomba tingkat regional maupun nasional.
Purwanto Zain menilai Kabupaten Kudus memiliki kader penulis pelukis kaligrafi potensial yang berlimpah. Sebagian pelukis kaligrafi handal di Indonesia gudangnya berasal dari Kabupaten Kudus.