Senin, 30 Juli 2018
Minggu, 29 Juli 2018
BERKALIGRAFI SYIAR LEWAT SENI
Salah satu syiar buat seniman muslim bisa dilakukan dengan berkaligrafi. Dengan cara menggelar pameran kaligrafi adalah pilihan, itulah bukti eksistensi dari para seniman muslim salah satunya adalah H. Purwanto Zain kaligrafer nasional asal kota Kudus ini. Dengan lewat kaligrafilah terus menebar berjuta keindahan, nilai-nilai positip dari apresiasi seni kaligrafi akan menjadi sebuah titik baru dari sebuah peradaban Islam yang telah sekian ratusan tahun yang lalu telah mencapai eksistensi budaya Islam di negara-negara timur tengah yang berbasiskan budaya arab.
Disela-sela pameran nampak Mbak Hj. Manual Ahna (putri KH. Sya'roni Ahmadi) nampak berselfi dengan Bintang Fadli Robbi (putra Purwanto Zain) didepan salah satu karya berjudul "HAJI MABRUR".
Dari PALESTINA ada perjuangan dan jihad diatas penjajahan bangsa Israil.
Karya Purwanto Zain ini mengambarkan seorang anak kecil dengan keberaniannya melawan Israil yang dilengkapi senjata-senjata canggihnya, hanya bermodalkan keberanian dan ketapel untuk berjihad merebut tanah Palestina.
Karya yang berjudul PALESTINA ini dipamerkan pada pameran lukis kaligrafi nasional 2018 di Madrasah Qudsiyyah Kudus, yang dibuka oleh Menteri Agama RI. Nampak ada beberapa pengunjung sedang menikmati salah satu karya Purwanto Zain diarena pameran.
Jumat, 27 Juli 2018
Pilih patung, gambar hidup atau kaligrafi ?
Allah menciptakan jiwa di atas fitrah menyukai keindahan. Fitrah yang lurus selalu senang dengan kenyamanan dan segala sesuatu yang indah. Allah menciptakan semua yang ada dengan bentuk yang paling indah. Manusia mampu melihat keindahan itu pada setiap makhluk ciptaan Allah yang menunjukkan keindahan dan keelokan penciptaan. Ini adalah disifat yang disukai Allah dan Allah juga menyukai setiap sesuatu yang menyandang sifat itu. Rasulullah bersabda:
ان الله جميل يحب الجمال
"Sesungguhnya Allah Mahaindah dan menyukai keindahan."
Akan tetapi tidak setiap yang indah boleh dibuat hiasan. Contohnya adalah gambar yang bernyawa dan patung. Oleh karena itu keluarga muslim tidak boleh mengunakan gambar bernyawa, patung untuk memperindah rumah. Rasulullah bersabda:
ان الملائكة ﻻ تدخل بيتا فيه الصورة
"Sesungguhnya Malaikat pemberi rahmat tidak mau memasuki rumah yang ada gambarnya."
Karena itu, keluarga muslim bisa mengunakan kaligrafi Al-Qur'an, kata hikmah, doa, dzikir untuk memperindah rumah. Ada nilai keberkahan dan berfungsi sebagai hiasan, juga bisa untuk dzikir mengingatkan kepada Allah.
Silahkan hubungi galeri kami no WA 081325366338
Kamis, 26 Juli 2018
PERTEMPURAN BAKAL TAMBAH SERU. Oleh DR. KH. DIDIN SIROJUDDIN AR
Kaligrafi di Kompetisi:
PERTEMPURAN BAKAL TAMBAH SERU
(DidinSirojuddinAR•LemkaR)
GORESAN karya para calon petempur MKQ-MTQ tambah hebat2 saja. Beberapa provinsi yang saya tengok seperti DKI Jakarta, Jabar, Banten, Sumbar, Kalbar, Sumut, Papbar, Bengkulu, Kaltara, Kaltim, NTB, dan terakhir Aceh memperlihatkan "mukjizat perkembangan" yg dahsyat tersebut. Alhamdulillah, senang sekali saya melihatnya. Usaha DAKWAH BILQOLAM membuahkan hasil. Seni kaligrafi Alquran terus memancarkan cahayanya di Nusantara kita.
Itu berarti KEKUATAN dalam pertempuran berwujud مسابقة خط القرآن (MKQ) akan imbang. Sepertinya kekuatan dan potensi juara sudah merata. Dulu, saya bisa menyebutkan perkiraan juara2 siapa saja. Sekarang, semuanya tak teramalkan. Siapa pun dan dari provinsi mana pun bisa jadi juara. Asal tampil TERBAIK, dia pasti KESATUnya.
Tapi bukan hanya "bisa jadi juara", "kepleset tidak masuk nominasi" pun bisa. Itu karena para kandidat juara ini (hampir umum) selalu membuat KESALAHAN. Kekurangan huruf atau tertukarnya harakat. Tatarupa yang tak tertata. Atau tatakrama lomba yang kurang ditaati. Semuanya tergambar dalam TC2 yg diselenggarakan di mana2.
Ini adalah peringatan untuk mengingatkan. Potensi jadi juara sudah ada pada semuanya. Tinggal mengelolanya dg tepat, tentu ditambah nasib baik bagi yg tampil terbaik dan berniat baik. Silakan _berFASTABIQUL KHAIRAT_ untuk meraih kebaikan dunia akhirat.
Maju, majulah dalam fair play yg mengasyikkan. Maju untuk menjadi JUARA SEJATI. ��
Goresan Kaligrafi gaya Kota Kudus
Selalu menabur keindahan di galeri Asta Qalam Kudus. Galeri dan sanggar kaligrafi yang berada di Honggosoco Jekulo Kudus ini adalah wadah untuk berkreasi dan berkarya seni Islami. Sebagai ruang apreasiasi untuk menginspirasi anak bangsa dalam membentuk karakter seni Islami. Dari eksistensinya mampu mengerakan dunia.
Goresan kaligrafi hitam putih bertuliskan lafadz Hasbunallah ini digores oleh H. Purwanto Zain Owner Asta Qalam Kudus yang didirikan pada tahun 2003. Yang telah melahirkan karya-karya bertabur gelora keindahan.
Rabu, 25 Juli 2018
SAPUAN KUAS PURWANTO ZAIN KALIGRAFER KOTA KUDUS
Tidak terlalu banyak warna pada karya Purwanto Zain ini. Nuansa kecoklatan dan warna turunan cukup untuk sejenak menikmati warna-warna klasik dari sapuan kuas karya berjudul "Syukur". Eksistensi dari sebuah karya bisa diukur dari detail paduan khat diwani, khat farisi dan khat kufi. Apalagi goresan khat kufi yg indah dengan detail paduan 3 dimensi. Warna putih kelihatan bersahaja menambah ketenangan dari karya lukis kaligrafi H. Purwanto Zain kaligrafer Indonesia asal Kudus. Sudah tidak asing lagi kalau kita akan berlama-lamaan memandang karya-karyanya.
Sabtu, 21 Juli 2018
MENERIMA KUNJUNGAN BABINSA POLRES KUDUS DI GALERI SANGGAR ASTA QALAM KUDUS
Bersama Babinsa Polres Kudus kami para kaligrafer terus bersinergi dalam membentuk karakter religius di Kota Kudus lewat kegiatan-kegiatan yang positif. Dengan harapan mampu menginspirasi seluruh potensi anak bangsa di Kudus untuk mengerakkan dunia. Apapun profesinya, setiap gerakan disekeliling kita harus bertabur nilai kemanfaatan bagi sesama. Apalagi bagi seniman yang ada di Honggosoco ini harus membuktikan eksistensinya dalam berkesenian dalam wadah ruang ekspresi di Galeri Asta Qalam Kudus.
Selasa, 17 Juli 2018
Goresan khat tsulus Purwanto Zain
Goresan qalam khat tsulus karya H. Purwanto Zain kaligrafer Kota Kudus ini menuturkan bahwa dalam menggores khat itu harus IRSAL yaitu menggores qalam secara cepat-tepat, tidak tersandung atau tertahan sehingga menyusahkan atau mogok di tengah-tengah sehingga menimbulkan getaran tangan yang kelanjutannya dapat merusak tulisan yang sedang digores.
Purwanto Zain adalah kaligrafer alumni Pesantren Lemka Sukabumi Jabar, alumni Pesantren El Jabar Kota Bandung Jabar. Rekor juara 1 khat hiasan mushaf Prov. Jabar 7 kali berturut-turut, juara 2 nasional Bengkulu 2010, juara DKI Jakarta 2002, juara 1 Banten 2005.
Aktif berkarya dan membina kaligrafi dan keliling mengisi Workshop Kaligrafi Nasional di Kampus UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijogo Jogja dan keliling mengisi Workshop keliling Jateng.
Berekspresi dan berkarya di kampung kaligrafi
Bagaimana tidak ? Di Kudus adalah tempat belajar kaligrafi. Di Kota Kudus lah gudangnya guru-guru khat, Kudus tempat pendadaran kaligrafi dari anak kecil sampai dewasa, kampung-kampung kaligrafi bersebaran di pelosok-pelosok Kudus. Sebut saja Honggosoco dan Undaan adalah nama desa yang tak asing untuk wadah mencetak para kaligrafer-kaligrafer handal. Jauh dari pusat keramaian dan jauh dari kebisingan adalah salah satu indikator tempat untuk pembinaan seni kaligrafi bagi generasi muda.
Melukis kaligrafi gaya Purwanto Zain
Melukis kaligrafi ala Purwanto Zain cirinya adalah sapuan kuas yang serba cepat. Apalagi ketika menggores huruf-huruf arabnya, dilakukan dengan gerakan spontan cepat dan aktratif. Intinya jangan takut untuk mengerakan tangan. Biarkan kuas berjalan mencari catnya sendiri. Jangan biarkan tangan berhenti, teruslah gerakan tangan bersama kuas yang sudah terlanjur basah. Jangan ragu, teruslah menari-nari diatas kanvas.